You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Perilaku Warga Buang Sampah Sembarangan di Ibukota Harus Diubah
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Perilaku Warga Buang Sampah Sembarangan Harus Diubah

Sebagian warga Jakarta hingga saat ini masih kerap membuang sampah sembarangan.  Alhasil, sampah masih marak ditemukan di jalan maupun dalam kali di Ibukota. Kondisi tersebut disebabkan warga mengadopsi perilaku membuang sampah sembarangan yang terpatri sejak kecil hingga dewasa.

Perilaku membuang sampah sembarangan disebabkan bisa karena biasa

"Perilaku membuang sampah sembarangan disebabkan bisa karena biasa. Jadi, karena tidak bisa membuang sampah pada tempatnya, mengurangi sampah dan mendaur ulang dan menggunakan kembali karena memang tidak dibiasakan," kata A Kasandra Putranto, Ahli Psikologi Klinis dan Forensik di sela - sela kegiatan Manajemen Komunikasi Jejaring Kehumasan  bertema “Membangun Kekuatan Media dan Masyarakat Dalam Mengubah Perilaku Membuang Sampah di Bantaran Kali” yang digelar Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan ( Diskominfomas ) bersama Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Kamis (17/11).

Menurut Kasandra, kebiasaan buruk yang dilakukan oleh sebagian warga Ibukota tidak bisa dihilangkan. Namun perilaku itu bisa diubah dengan perilaku baru.

DKI Peroleh Rp 170 Juta dari Denda Pembuang Sampah

Ia menjelaskan, beberapa teknik psikologi dapat diterapkan guna merubah perilaku warga yang masih membuang sampah sembarangan. Pertama, secara sederhana yang semula terbiasa membuang sampah sembarangan, sekarang dibuang pada  tempatnya.

"Kebiasaan menggunakan sampah non organik menjadi organik sehingga mudah terurai. Kebiasaan minta plastik saat berbelanja diubah tidak pakai plastik," jelasnya.

Kasandra menambahkan, perubahan perilaku seharusnya disusun di dalam sebuah rencana yang konsisten, berkesinambungan dan memiliki rencana. Perubahan tersebut dapat dimulai melalui kegiatan menyenangkan sehingga warga senang dan mau merubah perilaku.

"Serta pemberian hadiah atau penghargaan maupun hukuman sebagai konsekuensi menyenangkan dan tidak yang merupakan bagian dalam membentuk perilaku," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Anggota KI DKI 2025-2029 Dimulai 25 Juli

    access_time16-07-2025 remove_red_eye3353 personFolmer
  2. Tim Sepak Bola U-12 DKI Wakili Indonesia Berlaga di Dana Cup Denmark

    access_time16-07-2025 remove_red_eye1319 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1173 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. JPO di Jalan Otista Direvitalisasi, Rekayasa Lalin Dimulai 20 Juli

    access_time17-07-2025 remove_red_eye907 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Jakarta Fair 2025 Sukses Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    access_time14-07-2025 remove_red_eye904 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik